Seperti kebanyakan orang pada umumnya pasti kita tidak dapat
hidup sendiri. Begitupun saya. Sejak SD (karena saya sekolahnya ga TK dulu,
hehe) saya mempunyai banyak teman, istilah gaholnya punya genk. Sebetulnya sih
ngegenk itu ada sisi positif dan negatifnya. Misalnya kalau sisi positifnya,
kita benar-benar dapat mengenal sahabat-sahabat kita. Mereka selalu ada untuk
kita, bla bla bla. Akan tetapi, segi negatifnya kita jadi berteman dengan orang
yang itu-itu juga. Mau ke kantin sama mereka, mau pulang sama mereka, mau main
sama mereka, pilih kelompok juga pengen bareng-bareng mereka, dan otomatis ke
toilet juga pengennya dianter mereka. Wah-wah... Sebetulnya sih ga ada yang
salah dalam ngegenk. Asalkan kita tidak membatasi pergaulan dengan teman
lainnya menurut saya masih oke-oke aja.
Nah saya juga gitu tuh, seneng ngegenk tapi tidak menjaga
jarak juga dengan teman-teman lainnya. Pelajaran yang dapat saya ambil, teman
itu terkadang lupa sama kita, tapi kalau sahabat wah kalau saya bilang sih
lebih deket dari pacar. Iya, nggak?
Temen-temen genk saya waktu SMA ini dia.
with Risma |
Tyas |
Lastri and Nani |
Saya-Risma-Yeti-Lastri-Novi-Riana |
Saya-Risma-Yeti-Lastri-Novi-Riana |
Saya, hehe |
Hijabers Genk wkwkwk Lastri-Tyas-Dina-Novi-Risma Nani-Yeti-Riana- Saya |
Sebagai informasi, foto-foto ini diambil setelah 4 tahun
kami lulus dari SMA dan sebagian besar sudah lulus kuliah (jaga-jaga ada yang
nanya kenapa ya mukanya ga SMA banget alias
udah ga muda haha). Di antara mereka yang sudah menikah adalah Dina, Nani, Tyas , dan lastri (coming soon, 4 hari lagi).
Nama genk kita V O L C A D O T. hehe lupa gimana ceritanya tapi yang pasti yang paling penting kalau sudah ngumpul-ngumpul pasti semua kesedihan terlupakan, ketawa-ketawa terus, so happy being around them. Kamu juga pasti punya sahabat-sahabat. They are so precious, right?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar